Search

Ramai Skandal Jiwasraya, Dapen Mulai Ngerem Investasi - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Ramainya kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) beserta dugaan korupsinya, ditambah dengan tagihan klaim AJB Bumiputera 1912 membuat industri dana pensiun (dapen) mulai hati-hati dalam menempatkan investasi.

Selain asuransi, pengelola dana pensiun (dapen) memang menjadi salah satu lembaga yang memiliki tugas untuk mengelola dana jangka panjang milik anggotanya.

Dana yang dibayarkan sebagai iuran oleh anggota ini harus diputar dalam bentuk investasi guna memberikan keuntungan bagi anggota di masa pensiunnya.

Mantan Ketua Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) dan pengamat dapen, Djoni Rolindrawan mengakui ramainya kabar penurunan nilai investasi perusahaan asuransi jiwa tersebut membuat dapen menjadi lebih berhati-hati untuk memilih instrumen investasi untuk penempatan dana anggotanya.

"Saya kira ada pengaruh, jadi mungkin lebih hati-hati lagi," kata Djoni kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/1/2020) malam. Djoni menjadi Ketua ADPI periode 2009-2013 saat memegang jabatan Direktur Dapen Danapera MNC Group.

Dia menjelaskan, sama dengan institusi keuangan lain, dapen sudah memiliki 'pakem' penempatan investasi. Belum lagi kriteria pemilihan portofolio investasi yang dipilih oleh dapen umumnya lebih berorientasi jangka panjang dan dengan tingkat risiko lebih rendah.

Sebesar 30% dari dana kelolaan (asset under management/AUM) dapen wajib ditempatkan pada Surat Berharga Negara (SBN) dan dana infrastruktur.

Sementara 70% sisanya biasanya akan ditempatkan pada instrumen investasi berisiko rendah, bahkan ada yang menginvestasikan dananya di properti atau investasi langsung.

"Tapi kan 30% harus di SBN atau separonya boleh di obligasi infrastruktur BUMN juga boleh, 70% kan nyari apakah ke obligasi korporasi saham atau reksa dana. Tapi ada juga yang di properti," jelas Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk Dapil Jawa Barat III ini.

Mengacu data Statistik Dana Pensiun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Agustus 2019, total investasi keseluruhan dapen di Indonesia mencapai Rp 273,96 triliun per Agustus, dari Juli 2019 Rp 273,63 triliun.


Total nilai investasi ini mengakumulasikan dua jenis dapen yakni Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Adapun DPPK menjalankan dua program pensiun yakni Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) serta dipayungi Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), sementara DPLK hanya menjalankan satu program yakni PPIP dan di bawah naungan Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (ADPLK).


Berikut data lengkapnya:

5 INVESTASI TERBESAR TOTAL DAPEN (DPPK PPMP/PPIP-DPLK)

Instrumen

Juli 2019 (Rp T)

Agustus 2019 (RP T)

SBN

64,35

63,81

Obligasi Korporasi

56,99

57,77

Saham

32,67

31,83

Deposito

73,52

73,61

Reksa Dana

15,77

15,66

TOTAL

273,63

273,96

Sumber: OJK

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



"ramai" - Google Berita
January 24, 2020 at 11:41AM
https://ift.tt/2TYLMmu

Ramai Skandal Jiwasraya, Dapen Mulai Ngerem Investasi - CNBC Indonesia
"ramai" - Google Berita
https://ift.tt/32BI5nJ
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ramai Skandal Jiwasraya, Dapen Mulai Ngerem Investasi - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.